Skuad Prancis di EURO 2024: Kante Kembali Jadi Andalan
Kejutan dihadirkan Didier Deschamps dalam pemanggilan skuad Prancis di EURO 2024 ini. Ia kembali memasukan nama N'Golo Kante, setelah 2 tahun sang pemain tak pernah masuk skuad.
Terakhir kali Kante membela Prancis di ajang UEFA Nation League (UNL) 2022. Ketika itu, Kante masih berstatus sebagai pemain Chelsea.
Deschamps beralasan, masuknya Kante tak lepas dari pengalaman sang pemain. Di masa-masa prima, Kante merupakan salah satu penggawa kunci yang membawa Prancis menjuarai Piala Dunia 2018.
Selain itu, kondisi Kante yang sudah fit membuat Deschamps tak ragu kembali memanggil sang pemain. Setelah UNL 2022, Kante memang kerap dibekap cedera, utamanya di masa-masa terakhirnya bersama Chelsea.
“Prancis akan lebih kuat bersamanya [Kante]. Berdasarkan apa yang saya lihat dia lakukan sejak Agustus, saya yakinkan bahwa dia telah mendapatkan kembali semua kemampuannya,” kata Deschamps dilansir situs web resmi FFF.
Kante yang sudah mengumpulkan 53 caps kini diharapkan kembali menunjukkan kemampuannya. Namun, Deschamps sebenarnya tak menjamin menit bermain untuknya.
“Dia punya status, dan itu berat, tapi dia tidak punya jaminan [menjadi starter] , dia akan mendapat tempat yang pantas dia dapatkan atau yang akan saya berikan padanya,” terang Deschamps.
Comeback lain juga dijalani pemain Real Madrid, Ferland Mendy. Sejak debutnya 2018 lalu, Mendy baru mengumpulkan 9 caps, sejak terakhir masuk timnas pada 2022. Masalah cedera sempat menghalangi kiprah Mendy bersama Les Bleus.
Kini, Deschamps yakin Mendy sudah mulai menunjukkan performanya. Terlebih, ia sudah mendapatkan banyak pengalaman di Real Madrid. “Dengan seringnya Bellingham, Rodrygo, dan Vinicius berada di depannya, dia [Mendy] lebih sedikit memproyeksikan dan menduplikasi dirinya sendiri,” papar Deschamps.
Di samping nama-nama tadi, Prancis masih menyertakan penggawa lawas lain, seperti Kylian Mbappe, Olivier Giroud, Antoine Griezmann, Kingsley Coman, serta Benjamin Pavard.
Penggawa muda juga dimasukkan ke dalam skuad Les Bleus. Di antaranya termasuk dua pemain PSG: Warren Zaïre-Emery, yang berusia 18 tahun, dan Bradley Barcola (21 tahun). Nama terakhir disebut akan menjalani debutnya bersama timnas senior Prancis.
Dengan daftar pemain Prancis di EURO 2024 tersebut, Deschamps diharapkan mampu mempersembahkan trofi. Ini bakal menjadi kesempatan Les Blues meraih gelar ke-3.
Kali terakhir Prancis mengangkat trofi EURO pada edisi 2000, saat Deschamps berperan sebagai kapten tim. Kali ini, ia berkesempatan mengangkat perak Henri Delaunay sebagai pelatih.
“Tujuan pertama saya adalah kita memberikan segalanya. TIdak menjadi jaminan, tapi setidaknya kami telah melakukan segalanya,” tandasnya.
Bart Verbruggen terbukti mampu diandalkan
Ronald Koeman membawa tiga kiper untuk Euro 2024, yakni Bart Verbruggen, Justin Bijlow, dan Mark Flekken. Dari ketiga nama tersebut, Koeman justru memilih kiper termuda, yaitu Verbruggen. Meski awalnya diragukan karena minim pengalaman, Verbruggen justru mampu tampil bersinar dan diandalkan.
Verbruggen tak pernah tergantikan semenit pun selama Euro 2024. Secara statistik, Verbruggen mencatat 18 penyelamatan, 3 pukulan, 5 high claim, dan 8 clearence. Ia layak menempati posisi kiper utama Belanda untuk masa yang akan datang,
Daftar Pemain Prancis di EURO 2024
Berikut daftar lengkap skuad pemain Prancis di EURO 2024, beserta posisi dan tim asal:
Kontributor: Dicky SetyawanPenulis: Dicky SetyawanEditor: Fadli Nasrudin
Berikut ini koleksi poin para pemain yang tak cemerlang selama di Bali, berdasar data Fantasy Team BRI Liga 1 2021/2022 :
- Bagus Prasetiyo (PSS Sleman, Kiper, Poin : -7)
- Yuswanto Aditya (Barito Putera, Belakang, Poin : -4)
- Johan Yoga Utama (Persebaya Surabaya, Striker, Poin : -2)
- Adam Thomas Mitter (PSM Makassar, Belakang, Poin : -1)
- Dian Agus Prasetyo (Persik Kediri, Kiper, Poin : 0)
- Rio Fahmi (Persija Jakarta, Belakang, Poin : 0)
- Renan Silva (Barito Putera, Tengah, Poin : 0)
Inilah alasan nilai pasar pemain Inggris di Euro 2024 sangat mahal. Dari 9 pemain Inggris yang memiliki nilai pasar di atas Rp1 triliun, mayoritasnya bermain di Premier League.
Bola.net - Premier League bisa dibilang merupakan liga paling kompetitif. Banyak pemain-pemain hebat dari belahan dunia yang mengadu nasib di sana.
Premier League menjadi satu di antara tolok ukur tantangan dalam karier profesional. Dalam setiap kesempatan bursa transfer, banyak pemain keluar dan masuk.
Dari Eric Cantona, Thierry Henry, Didier Drogba, Cristiano Ronaldo, Eden Hazard, hingga Sergio Aguero adalah deretan beberapa pemain sukses di Premier League. Tetapi, ada pemain yang terlihat kesulitan berkarier di Premier League.
Radamel Falcao, satu di antara pemilik nomor punggung 9 terbaik dunia, gagal total ketika bermain di Inggris.
Pemain asal Kolombia itu berujar Premier League sangat menuntut fisik dan kemampuan.
Tak hanya Radamel Falcao yang punya cerita buruk saat berkiprah di Premier League. Puluhan bahkan ratusan pemain lainnya juga memiliki cerita kegagalan menaklukkan kerasnya kompetisi kasta tertinggi Liga Inggris ini.
Four Four Two melakukan analisis, siapa saja pemain yang dianggap penampilannya dinilai paling buruk sepanjang era Premier League. Bukan pekerjaan yang mudah dilakukan, karena acuan yang dipakai juga harus jelas.
Four Four Two menambahkan, pemain yang masuk daftar lantas bukan berarti pemain yang secara keseluruhan berpenampilan buruk, melainkan hanya semasa berkiprah di Premier League saja.
Buruknya penampilan itu bisa disebabkan banyak hal, mulai kerap dihantam cedera, telah berumur, hingga tak mendapat posisi pas dalam skema tim.
Berikut ini deretan pemain yang kesulitan menjalani karier sepak bola di Premier League.
Belanda berhasil mencapai semifinal Euro 2024. Meski lolos ke babak gugur lewat jalur tim ketiga terbaik pada fase grup, mereka mampu mengadang lawannya kemudian. Belanda sampai ke semifinal setelah mengalahkan Rumania dan Turki. Sayangnya, mereka tumbang di tangan Inggris.
Dari 26 pemain di skuad Belanda, 5 pemain ini lantas dinilai sebagai yang terbaik. Mereka menunjukkan kemampuan agar Belanda dapat ke semifinal. Kebanyakan dari pemain itu beroperasi sebagai pemain bertahan. Siapa sajakah pemain Timnas Belanda dengan performa terbaik di Euro 2024 yang dimaksud?
Virgil van Dijk jadi kunci di lini pertahanan
Pemain lain yang tak pernah tergantikan di setiap menit yang dijalani Belanda di Euro 2024 ialah Virgin van Dijk. Bek Liverpool ini memiliki peran yang sangat besar sebagai pemimpin tim. Di samping itu, Van Dijk juga punya kualitas yang membuatnya jadi kunci di lini pertahanan.
Secara statistik, Van Dijk juga memiliki torehan yang mentereng. Ia mencatat rata-rata 6 clearence, 0,3 intersep, 0,7 tekel, 2,3 ball recovered, dan 63 persen kemenangan duel. Penampilan apiknya itu membawa Belanda hingga semifinal dengan torehan dua nirbobol.
Baca Juga: Rapor Keikutsertaan Belanda pada 5 Edisi Euro Terakhir
Finis Terburuk di Era Liga 1, Persebaya Berburu Pemain Jempolan, Rizky Ridho Masuk Bursa Transfer
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persebaya Surabaya menyelesaikan musim lalu dengan hasil yang jauh dari perkiraan.
Klub berjuluk Bajol Ijo itu finis di peringkat ke-12 pada Liga 1 2023/24.
Hasil tersebut menjadi torehan terburuk Persebaya di era Liga 1 atau sejak promosi di tahun 2018.
Direktur Operasional Persebaya Surabaya, Candra Wijaya, mengatakan hasil di musim lalu menjadi pelajaran penting manajemen tim Bajol Ijo.
Baca juga: Eks-Striker Timnas Indonesia Penemu Marselino: Dia Agak Tengil Tapi Tekniknya di Atas Rata-rata
"Ini paling sulit dijawab (target musim depan). Yang pasti tahun kemarin musim terburuk persebaya," kata Candra.
"Sejak kami di liga 1, kami tidak pernah seburuk musim lalu peringkat 12 dan bagi kami di manajemen itu jadi pelajaran berharga. Makannya kami ingin musim ini persiapan lebih rapi, kekuatan tim harus ditambah," paparnya.
Sejak 2018, di musim ini memang Persebaya belum pernah menyelesaikan musim di luar 10 besar.
Pada musim perdananya di 2018, Persebaya berakhir di peringkat kelima, di musim selanjutnya, Bajol Ijo bahkan menjadi runner-up.
Selanjutnya, di musim 2021/22 Persebaya berada di peringkat kelima dan musim 2022/23 berada di urutan keenam.
"Kalau bicara target yang pasti harus lebih baik dari musim-musim sebelumnya. Kami pernah di peringkat lima, kami pernah di peringkat dua, musim lalu musim terburuk kami di peringkat 12," ujar Candra.
"Kami di manajemen sudah menegaskan tidak boleh lagi seperti itu, harus lebih baik," sambungnya.
Demi terhindar dari 'lubang' yang sama Candra Wijaya mengatakan jika Persebaya akan melakukan evaluasi total.
SEBANYAK 5 pemain rekrutan terburuk di Liga Inggris 2023-2024 akan diulas Okezone. Liga Inggris 2023-2024 telah resmi berakhir dengan Manchester City yang keluar sebagai juara untuk keempat kalinya secara beruntun.
Di bawahnya, ada Arsenal Liverpool, dan Aston Villa yang membuntuti skuad asuhan Pep Guardiola tersebut. Berakhirnya Liga Inggris musim ini sekaligus menutup perjalanan rekrutan masing-masing tim di musim perdananya.
Cole Parmer milik Chelsea dapat dibilang sebagai rekrutan terbaik di Premier League musim ini. Sebab, pemain yang diboyong The Blues -julukan Chelsea- menjelang penutupan bursa transfer ini menjadi penggendong andal skuad Chelsea yang angin-anginan musim ini. Dari 34 penampilan, pemain asal Manchester ini mencetak 22 gol dan 11 assist.
Selain Cole Parmer yang merupakan rekrutan terbaik musim ini, sederet pemain menjadi rekrutan terburuk. Bahkan ada pemain yang dibeli dengan harga mencapai ratusan juta pounds tapi gagal memberikan kontribusi yang berarti.
Berikut 5 rpemain ekrutan terburuk di Liga Inggris 2023-2024:
5. Ryan Gravenberch (Liverpool)
Ryan Gravenberch diboyong Liverpool seharga 34 juta pounds (Rp692 miliar) dari Bayern Munich untuk mengisi lini tengah The Reds yang ditinggal banyak gelandang andalannya. Sayangnya, pemain muda ini gagal menampilkan performa terbaiknya.
Datang berbarengan dengan Dominic Szoboszlai, Alexis Mac Allister, dan Wataru Endo, Gravenberch kesulitan beradaptasi. Alhasil, ia hanya menjadi penghangat bangku cadangan.
4. Mason Mount (Manchester United)
Manchester United menjadi tim yang paling merugi musim ini. Melakukan banyak pembelian besar, mereka justru tidak masuk zona Eropa sama sekali. Mason Mount menjadi salah satu rekrutan terburuknya.
Dibeli seharga 55 juta Pounds (Rp1,1 triliun) dari Chelsea, Mount diharapkan menjadi penerus nomor punggung 7. Namun, faktanya ia hanya mampu mencetak 1 gol dan 1 assist dalam 19 laga dan lebih banyak masuk ruang operasi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
3. Matheus Nunes (Manchester City)
Manchester City memang menjadi juara Liga Inggris 2023-2024, namun mereka juga tidak luput dari salah merekrut pemain. Pep Guardiola merekrut Matheus Nunes seharga 53 juta Pounds (Rp1,07 triliun) dari Wolves karena bakatnya yang dinilai luar biasa.
Namun, faktanya di Etihad Matheus Nunes gagal bersinar. Ia lebih banyak duduk di bangku cadangan dan hanya mennumpang angkat trofi Liga Inggris bersama The Citizens. Musim ini, Nunes mencetak lima assist dari 31 penampilan Bersama Manchester City di semua kompetisi
2. Sandro Tonali (Newcastle United)
Berhasil menembus Liga Champions membuat Newcastle United memperkuat kedalaman dengan merekrut Sandro Tonali yang memiliki pengalaman di kompetisi Eropa. Sayangnya, The Magpies tidak mencari tahu apa kebiasaan Tonali di luar lapangan.
Diboyong dengan mahar 60 juta pounds (Rp1,22 triliun) dari AC Milan, Tonali hanya tampil dalam 12 laga dan mencetak 1 gol. Sisanya, ia tidak melakukan apa pun untuk tim karena mendapat sanksi larangan bermain akibat kecanduan judi ilegal.
1. Moises Caicedo (Chelsea)
Rekrutan terburuk Liga Inggris musim ini disematkan untuk Moises Caicedo. Bersinar selama semusim di Brighton, Caicedo menjadi rebutan Chelsea dan Liverpool meski akhirnya The Blues yang mendapatkan tanda tangannya dengan kocek 115 juta pounds atau setara Rp2,34 triliun!
Dengan harga semahal itu, Caicedo masuk ke dalam daftar 10 pembelian pemain termahal Liga Inggris sepanjang sejarah. Sayangnya, harga yang dikeluarkan tidak sebanding dengan kontribusi yang diberikan.
Duetnya dengan Enzo Fernandez di lini tengah terlihat tidak padu. Ia juga beberapa kali melakukan blunder yang merugikan tim. Musim ini, Caicedo hanya mencetak satu gol dan empat assist dari 48 penampilan Bersama Chelsea.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
3. Matheus Nunes (Manchester City)
Manchester City memang menjadi juara Liga Inggris 2023-2024, namun mereka juga tidak luput dari salah merekrut pemain. Pep Guardiola merekrut Matheus Nunes seharga 53 juta Pounds (Rp1,07 triliun) dari Wolves karena bakatnya yang dinilai luar biasa.
Namun, faktanya di Etihad Matheus Nunes gagal bersinar. Ia lebih banyak duduk di bangku cadangan dan hanya mennumpang angkat trofi Liga Inggris bersama The Citizens. Musim ini, Nunes mencetak lima assist dari 31 penampilan Bersama Manchester City di semua kompetisi
2. Sandro Tonali (Newcastle United)
Berhasil menembus Liga Champions membuat Newcastle United memperkuat kedalaman dengan merekrut Sandro Tonali yang memiliki pengalaman di kompetisi Eropa. Sayangnya, The Magpies tidak mencari tahu apa kebiasaan Tonali di luar lapangan.
Diboyong dengan mahar 60 juta pounds (Rp1,22 triliun) dari AC Milan, Tonali hanya tampil dalam 12 laga dan mencetak 1 gol. Sisanya, ia tidak melakukan apa pun untuk tim karena mendapat sanksi larangan bermain akibat kecanduan judi ilegal.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
tirto.id - Daftar pemain Prancis di EURO 2024 berisikan kombinasi pemain lawas dan anyar. N'Golo Kante, yang sudah hijrah ke klub Liga Arab Saudi, kembali dipanggil oleh Didier Deschamps. Sementara itu, Kylian Mbappe masih akan menjadi andalan Les Bleus.
Skuad Prancis untuk EURO 2024 telah diumumkan federasi sepak bola setempat, FFF, sebulan jelang turnamen bergulir. Nama-nama yang ada dalam daftar pemain Prancis akan memulai pertarungan di babak penyisihan Grup D Piala Eropa 2024.
Prancis yang dibesut Didier Deschamps tentunya mengincar juara setelah gagal dalam 2 percobaan. Pada 2016, saat menjadi tuan rumah, Les Bleus harus mengubur mimpi saat takluk di final oleh Portugal. Sementara itu, di edisi 2020, perjuangan mereka hanya mentok di fase 16 besar.
Austria akan menjadi rintangan pertama Les Bleus (18 Juni). Lawan berikutnya adalah Belanda (22 Juni) dan Polandia (25 Juni). Nama-nama dalam daftar pemain Prancis di EURO 2024 yang dipanggil Deschamps diharapkan mampu mewujudkan target juara mereka.
Xavi Simons menciptakan assist terbanyak di skuad Belanda
Xavi Simons ternyata mampu menularkan permainan apiknya di klub saat membela Timnas Belanda. Bersama negaranya, Simons tampil sangat kreatif sebagai sumber utama assist. Ia mampu menciptakan hal tersebut dengan bermain sebagai winger dan gelandang serang.
Simons sendiri mencatat 1 gol dan 3 assist dari 6 laga di Euro 2024. Simons tak selalu bermain selama 90 menit sehingga ia hanya menjalani 457 menit. Meski begitu, kontribusinya untuk Belanda sangat besar.
Cody Gakpo paling bersinar di Euro 2024
Cody Gakpo menjadi pemain Belanda yang paling bersinar di Euro 2024. Pemain Liverpool ini menjadi yang paling tajam di antara 26 pemain di skuad Belanda. Ia mencatat 3 gol dan 1 assist sebagai seorang winger kiri.
Kehebatan Gakpo ini diakui dengan dua penghargaan Man of the Match yang ia dapatkan. Penghargaan tersebut diraihnya pada matchday pertama kontra Polandia dan pada babak 16 besar kontra Rumania. Bahkan sejauh ini, Gakpo masih menjadi top scorer sementara Euro dengan koleksi 3 gol bersama 5 pemain lainnya.
Prestasi Belanda di Euro 2024 patut diacungi jempol. De Oranje mampu menembus semifinal dengan permainan yang jauh dari kata mengecewakan. Belanda tampil kolektif sebagai sebuah tim dan sejumlah pemain mampu tampil menonjol sebagai seorang individu.
Baca Juga: 3 Pencetak Gol Termuda Belanda di Euro sejak 1976
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Nathan Ake tampil sebagai pemain versatile
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Meski berposisi asli sebagai bek tengah, Nathan Ake tampaknya sudah sangat cakap menjalani peran sebagai bek kiri. Peran tersebut juga ia jalani saat membela Timnas Belanda di Euro 2024. Hebatnya lagi, Ake mampu memberikan pengaruh positif dan kontribusi yang hebat.
Ake bermain 6 laga dengan rincian 474 menit bermain. Dalam kurun waktu tersebut ia mencatat rata-rata 2 clearence, 1 intersep, 1,2 tekel, 1,8 ball recovered, dan 52 persen kemenangan duel. Di samping itu, Ake juga menyumbang dua assist.